Jagat raya atau alam semesta dari semua materi, termasuk tenada dan radiasi serta segala hal yang sudah dketahui dan baru dipercayai bahwa ada diantariksa. Bumi, bulan, planet-planet lain, dan matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil diantara lebih dari 200 miliar bintang penyusun Ga;aksi Bimasakti. Matahari merupakan satu diantara bermiliar-miliar bintang di alam semesta ini dan kemungkinan setiap bintang mempunyai susunan tata surya seperti tata surya matahari.
Pembentukan alam semesta telah menjadi perhatian para ahli astronomi sejak lama. Hal ini diungkapkan melalui apa yang dapat diketahui tentang ruang angkasa, benda-benda langit (bintang, galaksi, nebula, komet, planet, meteor, dan sebagainya). Sampai saat ini ada dua teori yang mencoba menjelaskan bagaimana alam semesta terbentuk (kosmogenesis).
1. Teori Big Bang oleh George Gamow
Menurut teori Big Bang, alam semesta terbentuk antara 10 – 2- miliar tahun yang lalu. Alam semesta semula berwujud sebagai gumpalan yang padat dan besar dari sekelompok atom. Gumpalan ini meledak yang menghasilkan panas sampai 100 miliar celcius, dan dari ledakan inilah terbentuk berbagai macam kosmo, benda alam. Teori ini menyatakan bahwa berbagai unsur kima terjadi pada saat ledakan, dan sesudahnya tidak terbentuk unsur baru lagi yang berasal dari debu dan gas. Unsur ini kemudian mengalami kondensasi ke dalam bentuk berjuta-juta bintang yang tersusun bersama dalam berbagai galaksi. Menurut teori ini karena berbegai bintang it uterus menerus memancarkan sinar, panas, dan berbagai radiasi, diperkirakan bahwa benda angkasa tersebut pada akhirnya akan mejadi dingin, mengalami keruntuhan dan berakhir.
2. Teori Steady State oleh Fred Hoyle dkk
Teori Steady state atau teori keadaan tetap, menyatakan bahwa unsur atom baru masih akan terbentuk secara terus menerus di alam semesta. Unsur ini sebagai debu mengalami gerakan melingkar berputar-putar sampai terbentuknya galaksi baru. Jadi, alam semesta ini terus menerus akan mengalami pemebentukannya sepanjang masa, sehingga teori ini mempercayai bahwa alam semesta sekarang ini sama halnya dengan jutaan tahun yang lalu, dan akan sama keadaannya pada jutaan tahun mendatang. Oleh karena itu, pengikut teori ini tidak mempercayai akan berakhirnya alam semesta.