Pertumbuhan di kendalikan oleh dua faktor , yaitu faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal).
Faktor Luar
Faktor luar adalah nutrien, air, cahaya, suhu udara, oksigen, dan kelembapan.
- Nutrien merupakan sumber energi dan materi bagi berbagai sintesis pada tumbuhan. Makronutrien misalnya karbon, hidrogen, dan oksigen untuk menyusun bahan organik. Mikronutrien adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Mikronutrien misalnya besi untuk membentuk klorofil dan klorin sebagai aktivator fotosintesis.
- Air merupakan pelarut dan media reaksi enzimatis pada tumbuhan.
- Cahaya membantu fotosintesis dan mempengaruhi pertumbuhan organ. Ditempat gelap, tumbuhan akan cepat tumbuh memanjang namun pucat, kurus, dan tak berdaun, disebut mengalami etiolasi. Etiolasi disebabkan oleh meningkatnya aktivitas auksin dalam keadaan tanpa cahaya. Intensitas cahaya dan lamanya penyinaran dapat menimbulkan respon tumbuhan yang bervariasi yang disebut fotoperiodisme. Berdasarkan fotoperiodisme, tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan hari panjang, hari pendek, hari sedang, dan netral.
- Suhu udara berpengaruh terhadap kerja enzim dalam fisiologi tumbuhan.
- Tanah yang gembur banyak mengandung oksigen yang mendukung pertumbuhan akar.
- Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik bagi tumbuhan.
Faktor Dalam
Faktor dalam terdiri dari :
a. Faktor genetis (Gen)
b. Hormon
- Auksin (misalnya :IAA-asam indol asetat) dihasilkan di ujung batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga, buah, dan kambium. Fungsi auksin :
- mengatur pembesaran sel dan pemanjang sel di daerah belakang meristem.
- merangsang pembelahan sel-sel kambium,
- merangsang perkembangan bunga, buah dan akar lateral,
- menyebabkan pembengkokan batang,
- berperan dalam pertumbuhan akar adventif pada setek tanaman dan pertumbuhan buah partenokarpi (tanpa penyerbukan apikal),
- menghambat pertumbuhan tunas samping (dominansi apikal),
- mencegah kerontokan daun, buah, dan bunga.
- Giberelin (misal : asam giberelin) terutama dihasilkan olehg biji. Fungsi giberin :
- merangsang pemanjangan batang,
- merangsang pertumbuhan tunas yang dorman,
- merangsang perkecambahan biji,
- merangsang pertumbuhan bunga dan buah partenokarpi,
- memacu kerja enzim proteinase dan amilase.
- Sitokinin (misal : kinetin) dihasilkan di akar dan diangkut oleh xilem ke daun dan buah. Fungsi sitokinin:
- merangsang sitokinesis (pembelahan sel) dan pertumbuhan sel,
- merangsang pertumbuhan tunas lateral,
- menghambat efek dominansi apikal oleh auksin,
- menunda penuan,
- memacu pembentukan klorofil,
- memelihara kesegaran jaringan.
- Gas etilen (nama dagang : karbit) dihasilkan oleh buah yang sudah tua, fungsinya untuk mematangkan buah, merangsang penebalan batang, dan menghambat pemanjangan batang. Kombinasi gas etilen dengan auksin atau giberelin dapat mengatur pembungaan.
- Asam absisat berfungsi menghambta pembelahan dan pekan manjangan sel, menyebabkan dorminansi, merangsang penutupan stomata dan rontoknya (absisi) daun di musim kering, serta absisi buah dan bunga.
- Asam traumalin berfungsi merangsang pembelahan seldi jaringan yang luka.
- Kalin dibedakan menjadi rizokalin yang merangsang pertumbuhan akar, kaulokalin merangsang pertumbuhan batang, filokalin merangsang pertumbuhan daun, dan antokalin/florigen merangsang pertumbuhan bunga.